menurut
hemat saya manusia awam adalah manusia yang tidak tahu secara detail mengenai
sebab, akibat dari sebuah permasalahan yang dihadapi. Sejatinya ketika lahir
kita dilambangkan sebagai orang awam
yang tidak tahu apa-apa, karena pada waktu itu kita belum ada yang namanya logika
berfikir yang cukup. Namun seiring bertambahnya usia dan bertambahnya
pengalaman, logika berfikir pun muncul dengan sendirinya.
Ada
sebuah kejadian dulu pas saya duduk di tempat warung kopi, saya mendengarkan
sebuah perbincangan yang asik ada tiga orang pemuda yang menceritakan mengenai hal-hal
spritual mengenai hidupnya, yang satu menceritakan mengenai pacar dambaannya,
dia menceritakan beberapa hal yang mustahil diceritakan, pertama dia menceritakan
betapa mudah dirinya untuk mendapatkan seorang pacar, yang ia katakan juga pacarnya
tergila-gila dengannya.
Pemuda
kedua pun menggangguk-ngangguk kepala seakan hanya mengimbangi obrolannya
saja, entah setuju atau tidak setuju mengenai pernyataan temannya. Dan pemuda
yang ketiga juga menceritakan mengenai pengalaman spritualnya, mengenai pencalonan seorang anggota dewan yang betapa
mudahnya untuk menjadi anggota dewan. Setelah
saya simak dari ceritanya, mereka pun membuka rahasianya, mereka
mengatakan hal yang sama persis yang dialami pengalaman spritual hidup mereka dari kedua pemuda tersebut, ternyata dari kedua pemuda tersebut pernah berguru dengan seorang guru spritualnya, yang mereka katakan adalah
saya menggunakan ilmu pengasihan, pelet, dan penggering dan lain sebagainya.
Sebenarnya ilmu-ilmu yang tidak bisa dibuktikan
dengan ilmiah itu tidak ada, logika saja kalau sekian dari kita menggunakan
ilmu-ilmu tersebut berarti kita tidak percaya dengan diri kita sendri, sehingga
solusi akhirnya adalah percaya dengan seorang guru spritualnya, kebetulan guru spritual itukan juga manusia
kita pun juga manusia berarti sama kedudukannya dimata tuhan, manusiakan pada
akhirnya akan mati, akan kembali menjadi tanah, dan menghadap tuhan yang maha
esa. Jadi tinggal bagaimana kita membandingkannya percaya dengan guru spritual
atau percaya dengan diri sendiri dan percaya dengan tuhan kita.