1.
THALES
Nama Thales muncul atas penuturaan sejarawan Herodotus pada abad ke-5 SM.
Thales sebagai salah satu dari tujuh orang bijaksana (Seven Wise Men of
Greece). Selain itu Thales juga
diberi gelar The Father of Philosophy (bapak filsafat) oleh
Aristoteles, karena dialah orang yang mula-mula berfilsafat. Gelar itu
diberikan karena mengajukan pertanyaan yang amat mendasar, yang jarang
diperhatikan orang yaitu “Apa sebenarnya bahan alam semesta ini?”. Pertanyaan
ini sangat mendasar, terlepas apa pun jawabannya. Namun, yang penting adalah
pertanyaan itu dijawabnya dengan pendekatan rasional, bukan dengan mitos atau
kepercayaan. Ia mengatakan asal alam adalah air karena air unsur penting bagi
setiap makhluk hidup.
Selain itu Thales juga menjadi penasihat teknis ke-12 kota Ionia. Salah
satu jasanya yang besar adalah meramal gerhana matahari pada tahun 585 SM.
Sebagai ilmuan pada masa itu ia mempelajari magnetisme dan listrik yang
merupakan pokok soal fisika. Ia juga mengembangkan astronomi dan matematika
dengan mengemukakan pendapat bahwa bulan bersinar karena memantulkan cahaya
matahari, menghitung terjadinya gerhana matahari, bahwa kedua sudut alas dari
suatu segi tiga sama kaki sama besarnya. Dengan demikian Thales merupakan ahli
matematika yang pertama dan juga sebagai the father of deducative reasoning
(bapak penalaran dedukatif).
Dalam sejarah matematika, Thales
dianggap sebagai pelopor geometri abstrak yang didasarkan pada petunjuk
pengukur banjir, yang implementasinya dengan membuktikan dalil-dalil geometri
yang salah satunya bahwa kedua sudut alas dari suatu segi tiga sama kaki adalah
sama besarnya.
2.
ANAXIMANDROS
Ia adalah orang pertama yang
mengarang suatu traktat dalam kesusasteraan Yunani, dan berjasa dalam bidang astronomi, geografi. Jadi, ia
merupakan orang pertama yang membuat
peta bumi. Usahanya dalam bidang geografi diajukan oleh herakleios,
sewarga polis dengan dia. Ia berhasil memimpin sekelompok orang yang membuat
kota baru di Apollonia, Yunani.
Pemikirannya, dalam memberikan pendapat tentang arche (asas
pertama alam semesta),ia tidak menunjuk pada salah satu unsur yang dapat
diamati oleh indra, tetapi ia menunjuk dan memilih pada sesuatu yang tidak
dapat diamati indra, yaitu apeiron[1][3]. Sebagai
sesuatu yang tak terbatas, abadi sifatnya, tidak berubah-rubah, ada pada
segala-galanya, dan sesuatu yang paling dalam. Alasannya, apabila tentang arche
tersebut ia menunjuk pada salah satu
unsur, maka unsur tersebut ia menunjuk pada salah satu unsur, maka unsur
tersebut akan mempunyai sifat yang dapat bergerak sesuai dengan sifatnya
sehingga tidak ada tempat bagi unsur yang berlawanan.
Pendapat yang lain, bumi seperti silinder, lebarnya tiga kali lebih besar
dari tingginya. Bumi tidak terletak atau bersandar pada sesuatu pun. Mengapa
bumi tidak jatuh? Karena bumi berada pada pusat jagad raya. Pemikirannya ini
hars kita pandang sebagai titik ajaran yang mengherankanbagi orang-orang
modern.
3. EMPEDOCLES
Lahir di akragos, pulau Sicilia. Ia pandai dalam bidang kedokteran,
penyair retorika, politik dan pemikir. Ia sependapat dengan Paramenides, bahwa
alam semesta di dalamnya tidak ada hal yang dilahirkan secara baru dan tidak
ada hal yang hilang. Tetapi ia mempertahankan adanya pluralitas dan perubahan
dari hasil pengamatan indera. Realitas tersusun empat unsur, yaitu api, udara,
tanah dan air. Kemudian empat unsur tersebut digabungkan dengan unsur yang berlawanan.
Terdapat dua unsur yang mengatur perubahan-perubahan dialam semesta ini yaitu
cinta dan benci. Cinta mengatur kearah pengabungan dan benci mengatur kearah
perceraian atau perubahan.
4. ANAXAGORAS
Ia dilahirkan di kota Klazomenai, Ionia. Pemikirannya realitas bukanlah
satu tetapi terdiri dari banyak unsure dan tidak dapat dibagi-bagi. Yaitu atom.
Atom ini sebagai bagian yang kecil dari materi sehingga tidak dapat terlihat
dan jumlahnya tidak terhingga. Tentang terbentuknya dunia (kosmos), atom-atom
yang berbeda bentuknya saling terkait kemudian digerakan oleh putting beliung.
Semakin banyak atom-atom yang bergerak akan menimbulkan pusat gerak (atom yang
padat). Anaxagoras mengemukakan yang menyebabkan benih menjadi kosmos
adalahnus. Nus yang berarti roh atau rasio. Tidak tercampur dengan benih-benih
dan terpisah dari semua benda. Nus mengenal dan menguasai segala sesuatu.
Karena ajaran Anaxagoras tentang nus inilah pertama kalinya dalam filsafat
dikenal adanya pembedaan antara yang jasmani dan yang rohani.
5. XENOPHANES
Ia lahir
di Xolophon, Asia Kecil.ia lebih tepat dikatakan penyair dari pada ahli pikir
(filosof), hanya karena ia mempunyai daya nalar yang kristis dan mempelajari
pemikiran-pemikiran filsafat pada saat itu. Pendapatnya yang termuat dalam
kritik terhadap Homerus dan Herodotus, ia mambantah adanya antropomorfisme
Tuhan-Tuhan. Yaitu Tuhan digambarkan sebagai seakan-akan manusia. Kritik ini
ditunjukan kepada anggapan-anggapan lama yang berdasar pada mitologi
6. ZENO
Zeno lahir
di Elea, dan murid adari Parmenindes. Menurut aristoteles, Zenolah yang
menemukan dialektika, yaitu suatu argumentasi yang bertiti tolak dari suatu
pengandaian atau hipotesis, dan dari hipotesis tersebut ditarik kesimpulan.
Sebagai contoh dalam mengemukakan hipotesis terhadap melawan gerak adalah
sebagai berikut:
a. Anak panah yang dilepaskan dari busurnya
sebagai hal yang tidak bergerak karena pada setiap saat panah tersebut terhenti
di suatu tempat tertentu.
b. Achiles si jago lari yang termasyhur dalam
mitologi Yunani tidak adapat menang melawan kura-kura, karena kura-kura
berangkat sebelum Achiles, sehingga Achiles lebih dahulu harus melewati atau
mencapai titik dimana kura-kura berada saat dia berangkat.
7. PHYTAGORAS
Ia
dilahirkan di Pulau Samos, Ionia. Menurut Aristoxenos seorang murid
Aristoteles, Phytagoras pindah ke kota Kroton, Italia selatan karena tidak
setuju dengan pemerintahan Polykrates yang bersifat tirani. Pemikirannya,
substanis dari semua benda adalah bilangan dan segala gejala alam merupakan
pengungkapan bahwa setiap bilangan dasar dari 1 sampai 10 mempunyai kekuatan
dan arti sendiri. Phytagoraslah yang mengatakan pertama kali bahwa alam semesta
itu merupakan satu keseluruhan yang teratur. Keharmonisan dapat tercapai dengan
menggabungkan hal-hal yang berlawanan seperti: terbatas-tak terbatas,
ganjil-genap, satu-banyak, laki-laki-perempuan, bujur sangkar-empat persegi
panjang, diam-gerak, lurus-bengkok, baik-buruk, terang-gelap, kanan-kiri dan
lain-lainya. Sebagai seorang yang ahli matematika abadi ia dengan dalilnya.
Jumlah dari luas sisi sebuah segitiga siku-siku adalah sama dengan luas sisi
miringnya (a2+b2=c2).
8. HERACLITUS
Ia lahir di Ephesus, sebuah kota perantauan di Asia Kecil, dan merupakan
kawan dari Pythagoras dan Xenophanes, akan tetapi lebih tua. Ia mendapat
julukan si gelap, karena untuk menelusuri gerak pemikirannya sangat sulit.
hanya dengan melihat fragmen-fragmenny,
ia mempunyai kesan berhati tinggi dan sombong sehingga ia mudah mencela
kebanyakan manusia untuk mengatakan jahat dan bodoh, juga mencela orang-orang
terkemukaka di negeri Yunani.
Pemikirannya filsafatnya terkenal dengan dengan filsafat menjadi. Ia mengemukakan
bahwa segala sesuatunya (yang ada itu) sedang menjadi dan selalu
berubah. Ucapannya yang terkenal yaitun Panta Rhei Kai Uden Menci
artinya segala sesuatunya mengalir
bagaikan arus sungai dan
tidak satu orang pun dapat masuk ke sungai yang sama dua kali. Alasannya,
karena air sungai yangpertama telah mengalir, berganti dengan air yang berada
di belakangnya. Demikian juga segala yang ada, tidak ada yang tetap, semuanya
berubah. Akhirnya, dikatakan bahwa hakikat segala sesuatu adalah menjadi, maka
filsafatnya dikatakan filsafat menjadi.
Heraclitos yang mengemukakan pendapatnya bahwa segala yang ada selalu
berubah dan sedang menjadi, ia mempercayai bahwa arche (asas yang
pertama dari alam semesta) adalah api.
Api dianggapnya sebagai lambang perubahan dan keasatuan. Api mempunyai sifat
memusnahkan segala yang ada, dan mengubahnya sesuatu itu menjadi abu atau asap.
Walaupun sesuatu itu apabila dibakar menjadi abu atau asap, adanya api tetap
ada. Segala sesuatunya dari api, dan akan kembali ke api.
9. PARMANIDES
parmanides lahir di kota Elea, kota perantauan Yunani di Italia Selatan.
Ia adalah seorang tokoh relativesme yang penting. Ia dikatakan sebagai
logikawan pertama dalam sejarah filsafat, bahkan disebut filosof pertama dalam
pengertian modern. Sistemnya secara keseluruhan disandarkan pada deduksi logis,
tidak seperti Heraclitus, misalnya, yang menggunakan metode intuisi. Ternyataan
Plato amat menghargai metode Parmanides itu, dan Plato lebih banyak mengambil
dari Parmanides dibandingkan dengan filosof lain yang terdahulu. Menurut Parmanides, gerak dan perubahan tidak mungkin terjadi.
Menurutnya, realitas merupakan keseluruhan yang bersatu, tidak bergerak dan
tidak berubah. Dia menegasakan bahwa yang ada itu ada. Inilah kebenaran.
Coba bayangkan apa konsekuensi bila ada orang yang memungkiri kebenaran
itu. Ada dua pengandaian yang mungkin, yang pertama yaitu orang bisa
mengemukakan bahwa yang ada itu tidak ada. Yang kedua yaitu orang dapat
mengemukakan bahwa yang ada itu serentak ada dan serentak tidak ada.
Pengandaian pertama bertolak belakang dengan sendirinya karena yang tidak ada
memang tidak ada. Yang tidak ada tidak dapat dipikirkan dan menjadi objek
pembicaraan. Pengandaian kedua tidak dapat diterima karena antara ada dan tidak
ada tidak terdapat jalan tengah, yang ada akan tetap ada dan tidak mungkin
menjadi tidak ada, begitu juga yang tidak ada tidak mungkin berubah menjadi
ada. Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang ada itu ada dan itulah satu-satunya
kebenaran. Jadi, benar tidaknya suatu pendapat diukur dengan logika. Di sinilah
masalah muncul. Bentuk ekstrem pertnyataan itu ialah bahwa ukuran kebenaran
adalah akal manusia; ukuran kebenaran adalah manusia.
10.
SOCRATES
Mengenai riwayat socrates tidak banyak diketahui, tetapi sebagai sumber
utama keterangan tentang dirinya dapat diperoleh dari tulisan Aristophanes, Xenophon, Plato dan
Aristoteles. Ia sendiri tidak meninggalkan tulisan, sedangkan keterangan
dirinya didapat dari muridnya. Orang yang paling banyak menulis tentang
Socrates adalah Plato yang berupa dialog-dialog.Socrates berpendapat bahwa
ajaran dan kehidupan adalah satu dan tak dapat di pisahkan satu dengan yang
lain. Oeh karna itu, dasar dari segala penelitian dan pembahasan adalah
pengujian diri sendiri. Bagi secrotes, pengetahuan yang sangat berharga adalah
pengetahuan tentang diri sendiri. Semboyan yang paling di gemarinya adalah apa
yang tertera pada Kuil Delphi, yaitu,” kenalilah dirimu sendiri.”
Periode setelah Socrates di sebut dengan zaman keemasan filsafat yunani
karena pada zaman ini kajian-kajian yang muncul adalah perpaduan antara
filsafat alam dan filsafat tentang manusia. Tokoh yang sangat menonjol adalah
Ploto ( 429-347 SM) yang sekaligus murid socrates dan yang menulis ide-ide
Socrates. Menurutnya , esensi itu mempunyai realita dan realitasnya ada di alam
idea. Kebenaran umum itu ada bukan d buat-buat bahkan sudah ada di alam idea.
Plato menggambarkan kebenaran umum adalah rujukan bagi alam empiris, contohnya
kuda yang ada di alam empiris bermacam-macam warna dan bentuk serta jenisnya,
tetapi kuda secara umum memiliki unsur umum yang membedakan dengan sapi dan
kambing unsur umum inilah yang ada di alam idea dan bersifat universal.
Socrates dengan pemikiran filsafatnya untuk menyelidiki manusia secara
keseluruhan, yaiitu dengan menghargai nilai-niai jasmaniah dan rohania yang
keduanya tidak dapat di pisahkan karena denga keterkaitan kedua hal tersebut
banyak nilai yang dihasilkan .
11.
PLATO
Plato adalah pengikut socrates yang taat diantara para pengikutnya yang
mempunyai pengaru besar. Selain dikenal sebagai ahli pikir juga dikenal sebagai
sastrawan yang terkenal. Tulisannya sangat banyak, sehingga keterangan tentang
dirinya dapat diperolehnya secara cukup. Ia lahir di Athena, dengan nama asli Aristocles. Ia belajar filsafat dari
Socrates, Pythagoras, Heracleitos dan Elia, akan tetapi ajarannya yang paling
besar pengaruhnya dari nama Ariston dan ibunya bernama Periktione.
Plato berpendapat bahwa manusia berada dalam dua dunia, yaitu dunia
pengalaman yang bersifat tidak tetap, bermacam-macam dan berubah.
Sedangkan dunia ide bersifat tetap,
hanya stu macam dan tidak berubah. Dunia pengalaman merupakan bayang-bayang
dari dunia ide sedangkan dunia ide merupakan dunia yang sesungguhnya, yaitu
dunia realitas. Dunia inilah yang menjadi “model” dunia pengalaman. Dengan
demikian, dunia sesungguhnya atau dunia realitas itu adalah dunia ide.
Konsepnya tentang negara di dalamnya terkait etika dan teorinya tentang
negara. Konsepnya tentang etika sama seperti socrates, yaitu tujuan hidup
manusia adalah hidup yang baik (eudaimonia atau well-being). Akan
tetapi, untuk hidup yang baik tidak
mungkin dilakukan tanpa di dalam polis (negara). Alasannya, karena manusia
menurut kodratnya merupakan makhluk sosial dan kodratnya di dalam polis
(negara). Maka, untuk hidup yang lebih baik, dituntut adanya negara yang baik.
Sebaliknya, polis (negara) yang jelek atau buruk tidak mungkin menjadikan para
warganya hidup dengan baik.
12. ARISTOTELES
Ia dilahirkan di Stageria, Yunani Utara pada tahun 384 SM. Ayahnya
seorang dokter pribadi di raja Macedonia Amyntas. Karena hidupnya di lingkungan
istana, ia mewarisi keahliannya dalam pengetahuan empiris dari ayahnya. Pada usia
17 tahun ia dikirim ke Athena untuk belajar di Akademia Plato selama kira-kira
20 tahun hingga Plato meninggal. Beberapa lama ia menjadi pengajar di Akademia
Plato untuk mengajar logika dan retorika. Setelah Plato meninggal dunia, Aristoteles berasam rekannya Xenokrates
meninggalkan Athena karena ia tidak setuju dengan pendapat pengganti Plato di
Akademia tentang filsafat. Tiba di Assos, aristoteles dan rekannya mengajar di
sekolah Assos. Di sini Aristoteles menikah dengan Pythias. Pada tahun 345 SM kota
Assos diserang oleh tentara Persi, rajanya (rekan Aristoteles) dibunuh,
kemudian Aristoteles dengan kawan-kawannya melarikan diri ke ke Mytiline pulau
Lesbos tidak jauh dari Assos.
Karya-karya Aristoteles berjumlah delapan pokok
bahasan, yaitu :
a.
Logika
b.
Filsafat Alam
c.
Psikologi
d.
Biologi
e.
Metafisika, oleh Aristoteles dinamakan sebagai
filsafat pertama atau theologia.
f.
Etika
g.
Politik dan ekonomi
h.
Retorika dan poetika
Beberapa pemikiran Aristoteles yaitu :
a.
Ajarannya tentang logika
b.
Ajarannya tentang Silogisme
c.
Ajarannya tentang pengelompokan ilmu pengetahuan
d.
Ajarannya tentang aktus dan potensia
e.
Ajarannya tentang pengetahuan
f.
Ajarannya tentang etika
g.
Ajarannya tentang agama
13. DESCARTES
Buku Descartes yang terpenting dalam filsafat
murni adalah Discours de la Methode (1637) dan Meditation
(1642). Kedua buku ini saling melengkapi satu sama lain. Di dalam kedua buku
inilah ia menuangkan metodenya yang terkenal, metode keraguan Descartes (Cartesian
Doubt). Metode ini sering juga disebut Cogito Descartes, atau metode
Cogito saja.
Tahapan metode Descartes dapat diringkas sebagai
berikut:
·
Benda inderawi tidak ada
·
Gerak, jumlah, volume (ilmu pasti) tidak ada
·
Saya sedang ragu, saya ada
·
Saya ragu karena saya berpikir
·
Jadi, saya berpikir, saya ada
14. HEGEL
Filosof Amerika, M.R. Cohen menyebut Hegel
sebagai filosof terbesar abad ke-19. Kalau melihat pengaruhnya pada Marx saja
agaknya pernyataan Cohen itu cukup beralasan. Dalam pengantar bukunya, Das
Kapital edisi kedua, Marx mengatakan bahwa dirinya adalah murid Hegel sekalipun
“dialektika saya berlawanan dengan dialektika Hegel”.
Untuk menjelaskan filsafatnya, Hegel menggunakan
dialetika sebagai metode. Proses dialektika selalu terdiri dari tiga fase. Fase
pertama (tesis) dihadapi antithesis (fase kedua), dan akhirnya timbul fase ketiga
(sintesis). Dalam sintesis itu, tesis dan antithesis menghilang. Dapat juga
tidak menghilang, ia masih ada tapi sudah diangkat pada tingkat yang lebih
tinggi. Proses ini berlangsung terus. Sintesis segera menjadi tesis baru,
dihadapi oleh antitesis baru dan menghasilkan sintesis baru, sintesis baru ini
segera pula menjadi tesis baru lagi, dan seterusnya.
15.
IMMANUEL KANT
Sejarah filsafat adalah sejarah pertarungan akal dan iman dalam berebut
dominasi mengendalikan jalan hidup manusia. Setidaknya ada tiga filosof besar
yang mempunyai peran dalam mendudukkan akal dan iman: Socrates yang berhasi
menghentikan pemikiran sofisme dan mendudukkan akal dan iman pada posisinya.
Descartes berhasil menghentikan dominasi iman (Kristen) dan menghargai kembali
akal, dan Kant yang berhasil menghentikan sofisme modern untuk mendudukkan
kembali akal dan iman pada kedudukan masing-masing. Dalam kerangka inilah
sepertinya Kant mendapat tempat yang lebih lumayan dalam sejarah filsafat.
16. JOHN LOCKE
Dia adalah filosof Inggris, lahir di Wrington, Somersetshire. Filsafatnya
dapat dikatakan antimetafisika. Ia menerima keraguan sementara yang diajarkan
Descartes. Ia juga menolak metode deduktif Descartes dan menggantinya dengan
generalisasi berdasarkan pengalaman; jadi, induksi. Bahkan Locke juga
menolak akal (reason). Ia hanya menerima pemikiran matematis yang pasti dan
cara penarikan dengan metode induksi. Kesimpulan Locke tentang filsafatnya adalah substance is we know not
what, tentang substansi kita tidak tahu apa-apa. Ia menyatakan bahwa apa
yang dianggapnya substansi adalah pengertian tentang objek sebagai idea tentang
objek itu yang dibentuk oleh jiwa berdasarkan masukan dari indera. Akan tetapi,
Locke tidak berani menegaskan bahwa idea itu adalah substansi objek, substansi
kita tidak tahu. Persoalan substansi agaknya adalah persoalan metafisika
sepanjang masa.
17. WILLIAM JAMES
Tokoh yang dilahirkan di New York City ini menjadi orang yang paling
bertanggung jawab membuat pragmatisme terkenal di seluruh dunia. Secara
ringkas, William James mengatakan pragmatisme adalah realitas sebagaimana yang
kita ketahui. Pemikiran filsafatnya lahir karena dalam sepanjang hidupnya ia mengalami
konflik antara pandangan agama. Ia beranggapan bahwa masalah kebenaran tentang
asal/tujuan dan hakikat bagi orang Amerika terlalu teoritis. Yang ia inginkan
adalah hasil-hasil yang konkrit. Dengan demikian, untuk mengetahui kebenaran
dari ide tau konsep haruslah diselidiki konsekuensi-konsekuensi praktisnya.
Kaitannya dengan agama, apabila ide-ide agama dapat memperkaya kehidupan, maka
ide-ide itu benar.,James menurunkan aliran pragmatisme pada Dewey
yang mempraktekannya dalam pendidikan. Pendidikan menghasilkan orang Amerika
sekarang. Dengan kata lain, orang yang paling bertanggung jawab terhadap
generasi Amerika sekarang adalah William James dan John Dewey. Yang paling
merusak dalam filsafat itu, di antaranya: pandangan bahwa tidak ada hukum moral
umum, tidak ada hukum moral umum, tidak ada kebenaran umum, semua kebenaran
belum final. Ini berakibat subjektivisme dan individualisme. Dua hal yang
mengancam kemanusiaan dan manusia itu sendiri.
18.
SOREN KIERKEGAARD
suatu reaksi terhadap idealisme yang sama sekali berbeda dari reaksi
materialisme ialah yang berasal dari pemikiran Denmark yang bernama Soren
Kierkegaard, filsafat tidak merupakan
suatu sistem,tetapi suatu pengekspresian eksistensi individual.
Keberatan utama yang diajukan oleh Kierkegaardkepada Hegel ialah karena Hegel
meremehkan eksistensi yang kongkret karena ia ( Hegel) mengutamakan idea yang
sifatnya umum. Menurut Kierkegaard , manusia tidak pernah hidup sebagai
suatu”aku umum” tetapi sebagai ”aku individual” yang sama sekali unik dan tidak
dapat dijabarkan ke dalam suatu yang lain. Dengan demikian , Kierkegaard
memperkenalkan istilah” eksistensi ”
dalam suati arti yang mempunyai peran besar pada abad ke-20. Hanya manusia yang
mampu bereksistensi , dan eksistensi saya tidak saya jalani satu kali untuk
selamanya, tetapi pada setiap saat eksistensi saya menjadi objek pemilihan
baru. Bareksistensi ialah bertindak tidak ada orang lain yang bisa dapat
menggantikan tempat saya untuk bereksistensi atas nama saya.
Pengaruh Kierke gaard belum tampak ketika ia masih hidup , bahkan
bertahun-tahun namanya tidak dikenal oarang di luar negerinya . itu antara lain
karena karyanya di tulis dalam bahasa Denmark. Barulah pada akhir abad ke 19
karya –karya Kierkegaard mulai di terjemahkan kedalam bahasa jerman. Karyanya
menjadi sumber yang paling penting sekali untuk filsafat abad yang ke-20, yang
disebut eksistensialisme. Karenanya sering disebut bahwa Kierkegaard adalah
bapak filsafat Eksistensialisme. Akan tetapi , anehnya , eksistensialisme abad
ke-20 tidak jarang beraliran ateis, padahal kierkegaard seorang penganut
kristen . tak pelak lagi, tokoh eksistensialisme tersebar adalah Jean Paul
Sartre.
Filosof Cina
Meng-Tse (Mencius) adalah pengganti Kong Hu-Cu. Ajaran-ajarannya, seperti apa
yang dibentangkan dalam buku Book of Mencius, sangat dihargai di Tiongkok
selama berabad-abad. Dia sering dijuluki “The Second Sage,” manusia bijak
kedua, yaitu kebijakannya jatuh nomor dua sesudah Kong Hu-Cu yang berjangka
selisih dengannya sekitar 2000 tahun.
Meng-Tse
dilahirkan sekitar tahun 371 SM di negeri kecil Tsou, yang kini berada di
provinsi Shantung. Masa ia dilahirkan, babak akhir dinasti Chou, disebut oleh
orang Cina dengan julukan “Masa perang antar negeri,” berhubung Cina secara
politis waktu itu terpecah belah. Meng-Tse, meskipun dia berada di belakang
tradisi Kong Hu-Cu dan senantiasa jadi pendukung gigih teori-teori dan gagasan
Kong Hu-Cu, akhimya dihormati selaku cerdik pandai dan filosof atas daya kreasi
dan karya pikirnya sendiri.
Filosof
politik Italia, Niccolo Machiavelli, termasyhur karena nasihatnya yang
blak-blakan bahwa seorang penguasa yang ingin tetap berkuasa dan memperkuat
kekuasaannya haruslah menggunakan tipu muslihat, licik dan dusta, digabung dengan penggunaan kekejaman
penggunaan kekuatan.
Dikutuk
banyak orang selaku bajingan tak bennoral, dipuja oleh lainnya selaku realis
tulen yang berani memaparkan keadaan dunia apa adanya, Machiavelli salah satu
dari sedikit penulis yang hasil karyanya begitu dekat dengan studi baik filosof
maupun politikus.
Voltaire itu
sebetulnya nama samaran. Nama yang diberikan bapaknya ketika dia diseret keluar
oleh bidan adalah Francois Marie Arouet. Siapa pun panggilannya, yang jelas dia
tokoh terkemuka pembaharu Perancis. Fungsinya tidak cuma dwi, tetapi jauh lebih
banyak dari itu: penyair, penulis drama, penulis esai, penulis cerita pendek,
ahli sejarah, dan filosof. Dia betul-betul juru bicaranya pemikiran bebas
liberal.
Mestinya dia
ini sekandang dengan politikus. Bertahun dia dikenal selaku politikus Inggris
terkemuka. Hampir sebagian terbesar masa hidup dan energi dia tumpahkan dalam
urusan karier politik. Tetapi, di buku ini Francis Bacon dimasukkan semata-mata
karena tulisan-tulisan filosofinya. Dalam tulisan-tulisan itu dia bagaikan
“dukun”nya babak baru ilmu pengetahuan; dialah filosof besar pertama yang menyadari
bahwa ilmu pengetahuan dan falsafah dapat mengubah dunia, dan dengan sangat
efektif menganjurkan penyelidikan ilmiah.
Dari
beribu-ribu judul buku yang pernah ditulis di Cina, mungkin yang paling banyak
diterjemahkan dan dibaca di luar negeri itu adalah sebuah buku ditulis lebih
dari 2000 tahun yang lalu, terkenal dengan nama Lao Tse atau Tao Te Ching. Buku
Tao Te Ching ini atau “Cara lama dan Kekuatannya” adalah naskah utama di mana
filosofi Taoisme diperinci.
Buku ini
buku ruwet, ditulis dalam gaya khas yang luar biasa dan mampu menyuguhkan
pelbagai rupa penafsiran. Ide sentralnya berkaitan dengan masalah Tao yang
lazim diterjemahkan dengan “Jalan” atau “Jalur.” Tetapi, konsepnya agak kabur,
karena buku Tao Te Ching sendiri dimulai dengan kalimat: “Tao yang akan
dijelaskan bukanlah Tao yang abadi; nama yang disebut di sini bukanlah nama
yang abadi.” Tetapi, dapatlah kita katakan bahwa Tao berarti secara kasarnya “Alam”
atau “Hukum Alam.”
Lahir di
Jenewa, Swiss, filosof tenar Jean-Jacques Rousseau ini. Malang menimpa,
bundanya hembuskan napas teraklrir tak lama sesudah melahirkannya. Rupanya,
nasib buruk masih terus membuntuti: di umur sepuluh tahun ayahnya diusir dan
meninggalkan Jenewa dan hiduplah Rousseau seorang diri. Kemudian Rousseau
sendiri meninggalkan Jenewa tahun 1728 ketika umurnya menginjak enam belas
tahun. Bertahun Rousseau awam seawam-awamnya, tak terkenal namanya samasekali,
berkelana dari satu tempat ke tempat lain, dan bekerja di satu tempat dan
pindah kerja di tempat lain. Di sela-sela itu dia terlibat percintaan dengan
banyak wanita, antara lain dengan Therese Levasseur yang ujungujungnya punya
lima anak di luar perkawinan. Dia tempatkan kelima anak itu di asrama anak-anak
yang tidak ketahuan bapak-ibunya. (Tatkala usianya mencapai lima puluh tahun,
Therese dinikahinya betul-betul).
25. AL-KINDI
Al-Kindi dilahirkan di Kufah sekitar tahun 185 H dari keluarga kaya dan
terhormat. Ayahnya, Ishaq ibnu Al- Shabbah, adalah gubernur Kufah pada masa
pemerintahan Al-Mahdi dan Ar-Rasyid. Al-kindi sendiri mengalami masa
pemerintahan lima khalifah Bani Abbas, yakni Al-Amin, Al-Ma’mun, Al-Mu’tasim,
Al- Wasiq, dan Al-Mutawakkil. Dalam hal pendidikan Al-Kindi pindah dari Kufah
ke Basrah, sebuah pusat studi bahasa dan teologi Islam. Dan ia pernah menetap di Baghdad,
ibukota kerajaan Bani Abbas, yang juga sebagai jantung kehidupan intelektual
pada masa itu. Ia sangat tekun mempelajari berbagai disiplin ilmu. Oleh karena itu tidak heran
jika ia dapat menguasai ilmu astronomi,ilmu ukur, ilmu alam, astrologi, ilmu
pasti, ilmu seni musik meteorologi,, optika, kedokteran, matematika, filsafat,
dan politik. Penguasaannya terhadap filsafat dan ilmu lainnya telah menempatkan
ia menjadi orang Islam pertama yang berkebangsaan Arab dalam jajaran filosof
terkemuka. Karena itu pulalah ia dinilai
pantas menyandang gelar Faiasuf al-‘Arab ( filosof berkebangsaan Arab).
26. AL-FARABI
Nama lengkapnya Abu Nashr Muhammad ibn Muhammad ibn Tarkhan ibn Auzalagh.
Dikalangan orang-orang latin abad tengah, Al-Farabi lebih dikenal dengan Abu
Nashr. Ia lahir di Wasij, Distrik Farab (sekarang kota Atrar), Turkistan pada
257 H. Pada tahun 330 H, ia pindah ke Damaskus dan berkenalan dengan Saif
al-Daulah al-Hamdan, sultan dinasti Hamdan di Allepo. Sultan memberinya
kedudukan sebagai seorang ulama istana dengan tunjangan yang sangat besar,
tetapi Al-Farabi memilih hidup sederhana dan tidak tertarik dengan kemewahan
dan kekayaan. Al-Farabi dikenal sebagai filsuf Islam terbesar, memiliki
keahlian dalam banyak bidang keilmuan dan memandang filsafat secara utuh dan
menyeluruh serta mengupasnya secara sempurna, sehingga filsuf yang datang
sesudahnya, seperti Ibnu Sina dan Ibn Rusyd banyak mengambil dan mengupas
sistem filsafatnya.
Al-Farabi berusaha memadukan beberapa aliran filsafat yang berkembang sebelumnya terutama
pemikiran Plato, Aristoteles, dan Plotinus, juga antara agama dan filsafat.
Karena itu ia dikenal filsuf sinkretisme yang mempercayai kesatuan filsafat.
Dalam ilmu logika dan fisika, ia dipengaruhi oleh Aristoteles. Dalam masalah
akhlak dan politik, ia dipengaruhi oleh Plato. Sedangkan dalam hal matematika,
ia dipengaruhi oleh Plotinus. Untuk mempertemukan dua filsafat yang berbeda
seperti dua halnya Plato dan Aristoteles mengenai idea. Aristoteles tidak
mengakui bahwa hakikat itu adalah idea, karena apabila hal itu diterima berarti
alam realitas ini tidak lebih dari alam khayal atau sebatas pemikiran saja.
Sedangkan Plato mengakui idea merupakan satu hal yang berdiri sendiri dan
menjadi hakikat segala-galanya. Al-Farabi menggunakan interpretasi batini,
yakni dengan menggunakan ta’wil bila menjumpai pertentangan pikiran antara
kedanya. Menurut Al-Farabi, sebenarnya Aristoteles mengakui alam rohani yang
terdapat diluar alam ini. Jadi kedua filsuf tersebut sama-sama mengakui adanya
idea-idea pada zat Tuhan. Kalaupun terdapat perbedaan, maka hal itu tidak lebih
dari tiga kemungkinan:
27. IBNU SINA
Nama lengkapnya Abu Ali al- Husien ibn Abdullah ibn Hasan ibn Ali ibn
Sina. Ia dilahirkan didesa Afsyanah, dekat Buhkara, Persia Utara pada 370 H. Ia
mempunyai kecerdasan dan ingatan yang luar biasa sehingga dalam usia 10 tahun
telah mampu menghafal Al-Qur’an, sebagian besar sastra Arab dan juga hafal
kitab metafisika karangan Aristoteles setelah dibacanya empat puluh kali. Pada
usia 16 tahun ia telah banyak menguasai ilmu pengetahuan, sastra arab, fikih,
ilmu hitung, ilmu ukur, filsafat dan bahkan ilmu kedokteran dipelajarinnya
sendiri.
Pemikirannya
a) Kenabian
Sejalan dengan teori kenabian dan kemukjizatan, ibnu Sina membagi manusia
kedalam empat kelompok: mereka yang
kecakapan teoretisnya telah mencapai tingkat penyempurnaan yang sedemikian rupa
sehingga mereka tidak lagi membutuhkan guru sebangsa manusia, sedangkan
kecakapan praktisnya telah mencapai suatu puncak yang demikian rupa sehingga
berkat kecakapan imajinatif mereka yang
tajam mereka mengambil bagian secara langsung pengetahuan tentang
peristiwa-peristiwa masa kini dan akan datang. Kemudian mereka memiliki
kesempurnaan daya intuitif, tetapi tidak mempunyai daya imajinatif. Lalu orang
yang daya teoretisnya sempurna tetapi tidak praktis. Terakhir adalah orang yang
mengungguli sesamanya hanya dalam ketajaman daya praktis mereka.
Nabi Muhammad memiliki syarat-syarat yang dibutuhkan seorang Nabi, yaitu
memiliki imajinasi yang sangat kuat dan hidup, bahkan fisiknya sedemikian kuat sehingga
ia mampu mempengaruhi bukan hanya pikiran orang lain, melainkan juga seluruh
materi pada umumnya. Dengan imajinatif yang luar biasa kuatnya, pikiran Nabi,
melalui keniscayaan psikologis yang mendorong, mengubah kebenaran-kebenaran
akal murni dan konsep-konsep menjadi imaji-imaji dan simbol-simbol kehidupan
yang demikian kuat sehingga orang yang mendengar atau membacanya tidak hanya
menjadi percaya tetapi juga terdorong
untuk berbuat sesuatu. Apabila kita lapar atau haus, imajinasi kita menyuguhkan
imaji-imaji yang hidup tentang makanan dan minuman. Pelambangan dan pemberi
sugesti ini, apabila ini berlaku pada akal dan jiwa Nabi, menimbulkan
imaji-imaji yang kuat dan hidup sehingga apapun yang dipikirkan dan dirasakan
oleh jiwa Nabi, ia benar-benar mendengar dan melihatnya.
b) Tasawuf
Tasawuf, menurut ibnu Sina tidak dimulai dengan zuhud, beribadah dan
meninggalkan keduniaan sebagaimana yang dilakukan orag-orang sufi sebelumnya.
Ia memulai tasawuf dengan akal yang dibantu oleh hati. Dengan kebersihan hati
dan pancaran akal, lalu akal akan menerima ma’rifah dari al-fa’al. Dalam
pemahaman bahwa jiwa-jiwa manusia tidak berbeda lapangan ma’rifahnya dan ukuran
yang dicapai mengenai ma’rifah, tetapi perbedaannya terletak pada ukuran
persiapannya untuk berhubungan dengan akal fa’al.
Mengenai bersatunya Tuhan dan manusia atau bertempatnya Tuhan dihati diri
manusia tidak diterima oleh ibnu Sina, karena manusia tidak bisa langsung
kepada Tuhannya, tetapi melalui prantara untuk menjaga kesucian Tuhan. Ia
berpendapat bahwa puncak kebahagiaan itu tidak tercapai, kecuali hubungan
manusia dengan Tuhan. Karena manusia mendapat sebagian pancaran dari
perhubungan tersebut. Pancaran dan sinar tidak langsung keluar dari Allah,
tetapi melalui akal fa’al.
28. AL-RAZI
Nama lengkap al-razi adalah Abu Bakar Muhammad ibnu Zakaria ibnu Yahya
Al-Razi. Dalam wacana keilmuan barat, beliau dikenal dengan sebutan Razhes. Ia
dilahirkan di Rayy, sebuah kota tua yang masa lalu bernama Rhoges, dekat
Teheran, Republik Islam Iran pada tanggal 1 Sya’ban 251 H/865 M. Perlu diingat
bahwasanya tempat yang ia tinggali yakni Iran ,yang sebelumnya terkenal dengan
sebutan Persia, merupakan tempat dimana terjadinya pertemuan berbagai
kebudayaan terutama kebudayaan Yunani dan Persia. Dengan suasana seperti
lingkungan seperti ini mendorong bakat Al-Razi tampil sebagai seorang
intelektual.
Karyanya
Mengenai karyanya, tentu berkaitan dengan siapa dia belajar, dan siapa
yang mengajarkan ilmu pengetahuan kepadanya. Menurut Al-Nadim, beliau belajar
filsafat kepada Al-Bakhli yang menguasai filsafat dan ilmu-ilmu kuno. Ia sangat
rajin dalam menulis dan membaca, mungkin inilah yang menyebabkan penglihatannya
secara berangsur-angsur melemah dan akhirnya buta total. Ia menolak akan untuk
di obati dengan mengatakan bahwa pengobatan untuknya itu sia-sia karena tak
sebentar lagi dia akan meninggal.
Filsafatnya
Lima Kekal ( Al-Qadiim )
Karena filsafatnya terkenal dengan 5 yang kekal, maka kami sebagai
pemakal memasukannya dalam makalah kami. Sebenarnya pemikirannya sangat banyak,
akan tetapi yang akan kami bahas disini hanya pada pemikirannya mengenai 5 hal
yang kekal.
5 hal yang kekal itu antara lain; Al-Baary Ta’ala (Allah Ta’ala), Al-Nafs
Al-Kulliyyat (jiwa universal), Al-Hayuula al-Uula (materi pertama), al-Makaan al-Muthlaq
(tampat/ruang absolut), dan al-Zamaan al-Muthlaq (masa absolut). Dan dia juga
mengklasifikasinya pada yang hidup dan aktif. Yang hidup dan aktif itu Allah
dan jiwa, yang tidak hidup dan pasif itu materi, yang tidak hidup, tidak aktif,
dan tidak pula pasif itu ruang dan waktu. Al-Baary Ta’ala (Allah Ta’ala),
menurutnya Allah itu kekal karena Dia-lah yang menciptakan alam ini dari bahan
yang telah ada dan tidak mungkin dia menciptakan ala mini dari ketiadaan
(creatio ex nihilo). Al-Nafs Al-Kulliyyat (jiwa universal), menurutnya jiwa
merupakan sesuatu yang kekal selain Allah, akan tetapi kekekalannya tidak sama
dengan kekekalan Allah. Al-Hayuula al-Uula (materi pertama), disebut juga
materi mutlak yang tidak lain adalah atom-atom yang tidak bisa dibagi lagi, dan
menurutnya mengenai materi pertama, bahwasanya ia juga kekal karena diciptakan
oleh Pencipta yang kekal.
Sebelumnya dia berpendat bahwa materi bersifat kekal dank arena materi
ini menempati ruang, maka Al-Makaan al-Muthlaq (tampat/ruang absolute) juga
kekal. Ruang dalam pandangannya dibedakan menjadi dua kategori, yakni ruang
pertikular yang terbatas dab terikat dengan sesuatu wujud yang
menempatinya, dan ruang universal yang
tidak terikat dengan maujud dan tidak terbatas. Seperti ruang, dia membedakan
pula Al-Zamaan al-Muthlaq (masa absolut) padad dua kategori yakni; waktu yang
absolut/mutlak yang bersifat qadiim dan substansi yang bergerak atau yang
mengalir (jauhar yajri), pembagian yang kedua yaitu waktu mahsur. Waktu mahsur
adalah waktu yang berlandaskan pada pergerakan planet-planet, perjalanan
bintang-bintang, dan mentari. Waktu yang kedua ini tidak kekal. Menurutnya,
bahwasanya waktu yang kekal sudah ada terlebih dahulu sebelum adanya waktu yang
terbatas.
29. IBNU MISKAWAIH
Nama lengkap Ibnu Miskawaih adalah Abu Ali Ahmad ibnu Muhammad ibnu
Ya’kub ibnu Miskawaih. Ia dilahirkan di kota Rayy, Iran pada tahun 330 H/ 941 M
dan wafat di asfahan pada tanggal 9 Shafar 421 H/ 16 Februari 1030 M. Dari buku
yang kami dapatkan, tidak ada penjelasan yang sangat rinci mengungkapkan
biograpinya. Namun, ada beberapa hal yang perlu dijelaskan, bahwa ibnu
miskawaih belajar sejarah terutama Taarikh al-Thabari kepada Abu Bakar Ibnu
Kamil Al-Qadhi dan belajar filsafat kepada Ibnu Al-Khammar, mufasir kenamaan karya-karya
aristoteles.
Karyanya
Dalam karyanya dalam disiplin ilmu meliputi kedokteran, sejarah dan
filsafat. Akan tetapi, dia lebih terkenal sebagai seorang filosof akhlak, (
al-falsafat al-‘amaliyat ) ketimbang dengan seorang filosof ketuhanan ( al-falsafat
al-nazhariyyat al-Illahiyat ). Dalam buku The History of the Muslim Philoshopy
disebutkan bahwa karya tulisannya itu; Al-Fauz al-Akbar, al-Fauz al-Asghar,
Tajaarib al-Umaan ( sebuah sejarah tentang banjir besar yana ditulis pada tahun
369 H/ 979 M), Uns al-Fariid ( yakni koleksi anekdot, syair, peribahasa, dan
kata-kata hikmah ), Tartiib al-Sa’adat ( isinya ahlak dan politik ),
al-Mustaufa ( isinya syair-syair pilihan ), al-Jaami’, al-Siyaab, On the Simple
Drugs ( tentang kedokteran ), On the composition of the Bajats ( tentang
kedokteran ), Kitaab al-Ashribah ( tentang minuman ), Tahziib al-Akhlak (
tentang akhlak ), Risaalat fi al-Lazza wa al-Aalam fil jauhar al-Nafs, ajwibaat
wa As’ilat fi al-Nafs wa al-‘Aql, Al-Jawaab fi Al-Masaa’il al-Salas, Risaalat
fi Jawaab fi Su’al Ali ibnu Muhammad Abuu Hayyan al-Shufii fi HAqiiqat al-‘Aql,
dan Tharathat al-Nafs.
30. IBNU RUSYD
Nama asli dari Ibnu Rusyd adalah Abu Al-Walid Muhammad ibnu Ahmad ibnu
Muhammad ibnu Rusyd, beliau dilahirkan di Cordova, Andalus pada tahun 510 H/
1126 M, 15 tahun setelah kematiannya imam ghazali. Di dunia barat dia lebih
terkenal dengan sebutan Averros, sedang di dunia islam sendiri lebih terkenal
dengan nama ibnu Rusyd. Ibnu Rusyd adalah keturunan keluarga terhormat yang
terkenal sebagai tokoh keilmuwan, sedang ayah dan kakeknya adalah mantan hakim
di andalus. Pada tahun 565 H/ 1169 M dia diangkat menjadi seorang hakim di
Seville dan Cordova. Dan pada tahun 1173 ia menjadi ketua mahkamah agung, Qadhi
al-Qudhat di Cordova.
Karyanya
Tulisan ibnu Rusyd yang dapat kita dapati pada sekarang ini antara lain;
Fashl al-Maqaal fi maa bain al-Hikmat wa al-Syari’ah min al-Ittishaal, buku ini
berisikan korelasi antara agama dan filsafat. Al-Kasyf’an Manaahij al-Sdillah
fi Aqaa’id al-Millat, sedang buku ini berisikan tentang kritik terhadap metode
para ahli ilmu kalam dan sufi. Tahaafut al-Tahaafut, kitab ini berisikan
tentang kritikan terhadap imam ghazali yang kitabnya berjudul Tahaafut
al-Falaasifah. Sedangkan karnyanya dalam bidah fiqih yaitu buku yang berjudul
Bidaayat al-Mujtahid wa Nihaayat al-Muqtashid.
31. GEORGE BERKELEY,
DAVID HUME, ROUSSEAU
Pada abad ke-18, perkembangan pemikiran filsafat mengarah kepada filsafat
ilmu pengetahuan, di mana pemikiran filsafat diisi dengan upaya manusia,
bagaimana cara/ sarana apa yang dipakai untuk mencari kebenaran dan kenyataan.
32.CHRISTIAN WOLFT
yang mengupayakan agar filsafat menjadi ilmu pengethuan yang pasti dan
berguna, yaitu dengan cara membentuk pengertian-pengertian yang jelas dan bukti
yang kuat.
33. KARL MARX , AUGUST COMTE, JS. MILL, JOHN DEWEY
.
Abad ke-19, perkembangan pemikiran filsafat terpecah belah. Pemikiran
filsafat pada saat itu telah mampu membentuk suatu kepribadian tiap-tiap bangsa
dengan pengertian dan caranya sendiri. Ada filsafat Amerika, filsafat Perancis,
filsafat Inggris, filasafat Jerman.
34. CL.
LÉVI-STRAUSS, J. LACAN DAN M. FAOUCAULT, J. HABERMAS, J. DERIDA
Filsafat Kontemporer yaitu cara pandang dan berpikir
mendalam menyangkut kehidupan pada masa saat ini. Misalnya orang
dihadapkan pada tahun 2009, ya inilah zaman kontemporer kita.Tetapi istilah
filsafat kontemporer baru saja populer semenjak abad ke-20, ini merupakan
tanggapan atas kebingungan penyebutan filsafat masa kini. Pada periode terkini (kontemporer)
setelah aliran-aliran sebagaimana disebut di atas munculah aliran-aliran
filsafat, misalnya : “Strukturalisme” dan “Postmodernisme”.
Strukturalisme dengan tokoh-tokohnya misalnya Cl. Lévi-Strauss, J. Lacan dan M.
Faoucault. Tokoh-tokoh Postmodernisme antara lain. J. Habermas, J. Derida. Kini
oleh para epistemolog (ataupun dari kalangan sosiologi pengetahuan) dalam perkembangannya
kemudian, struktur ilmu pengetahuan semakin lebih sistematik dan lebih lengkap
(dilengkapi dengan, teori, logika dan metode sain), sebagaimana yang
dikemukakan oleh Walter L.Wallace dalam bukunya The Logic of Science in
Sociology.
Dari struktur ilmu tersebut tidak lain hendak
dikatakan bahwa kegiatan keilmuan/ilmiah itu tidak lain adalah penelitian
(search dan research). Demikian pula hal ada dan keberadaan (ontologi/metafisika)
suatu ilmu /sain berkaitan dengan watak dan sifat-sifat dari obyek suatu ilmu
/sain dan kegunaan/manfaat atau implikasi (aksiologi) ilmu /sain
juga menjadi bahasan dalam filsafat ilmu. Setidaknya hasil pembahasan
kefilsafatan tentang ilmu (Filsafat Ilmu) dapat memberikan perspektif kritis
bagi ilmu /sain dengan mempersoalkan kembali apa itu:pengetahuan?, kebenaran?,
metode ilmiah/keilmuan?, pengujian/verifikasi? Dan sebaliknya hasil-hasil
terkini dari ilmu /sain dan penerapannya dapat memberikan umpan-balik bagi
Filsafat Ilmu sebagai bahan refleksi kritis dalam pokok bahasannya (survey
of sciences) sebagaimana yang dikemukakan oleh Whitehead dalam bukunya Science
and the Modern World.
Kebebasan dalam memakai teori, menanggapi, dan
mengkritik selama kebebasan tersebut merupakan suatu hal original dalam
pemikiran filsafat kontemporer. Semuanya terbuka lebar untuk dipikirkan dan
diperbincangkan.Tidak ada batasan pasti dalam filsafat kontemporer, selama
semua masih dinamis dan tidak kaku seperti zaman pra-modern, bisa disebut
sebagai kontemporer. Dengan filsafat akan bisa ditemukan
solusi terbaik terhadap masalah tersebut karena filsafat juga menguji solusi
yang akan diambil dan yang dianggap baik. Hal ini dilakukan karena pada saat
tertentu solusi bisa menjadi sangat baik, dan pada saat tertentu pula suatu
solusi bisa dianggap kuno.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Asmoro. Filsafat Umum, Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada, 2007
Bakhtiar, Amsal. Filsafat Ilmu, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2009
Muzairi. Filsafat Umum. Jogjakarta: Teras, cetakan I, 2009
Tafsir, Ahmad. Filsafat Umum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009
O. Kattsoff, Louis. Pengantar
Filsafat, Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 2004, cet, IX