Mengapa
banyak orang setelah belajar filsafat banyak melakukan hal-hal yang aneh,
apakah dengan belajar filsafat lantas kita berfikir yang aneh apakah kita
dengan belajar filsafat akan selalu bertentangan dengan agama. Ada seorang
dosen yang pernah menuliskan lapas allah disecarik kertas, belum lama ini ada
kejadian juga seorang dosen filsafat menginjak al-Quran didepan kelas. Apakah dengan mempelajari filsafat lantas kita
melakukan hal yang aneh-aneh, apakah dengan berfilsafat kita selalu
bertentangan dengan agama.
Mari kita
berfikir sejenak apa yang sebenarnya dipelajari orang dari filsafat, hampir
pasti yang dimaksud adalah filsafat yunani, banyak yang tidak mengetahui
kehidupan orang yunani yang sebenarnya. Dalam metologi yunani dewa dewi
digambarkan tidak berperilaku selalu agung, ada kalanya mereka berperilaku
selalu rendah, adakalanya mereka berkonspirasi, ada kalanya mereka saling
menipu.
Sebagaimana
zeus sendiri sebelum menjadi dewa terkuat dia telah menggulingkan bapak nya
sendiri, dan bapaknya sebelum menjadi dewa terkuat menggulingkan bapaknya lagi,
zeus sebelum mengulingkan bapaknya juga mengalahkan kedua kakaknya, kemudian
zeus memakan istri pertamanya, memperkosa istri keempat sebelum dinikahi, dan
juga mempunyai skandal perselingkuhan, Zeus juga menculik anak gembala
laki-laki dibawah keolimpus hanya untuk
di perkosa.
Oleh karena
itu seorang filsuf dari yunani pernah menyindir masyarakatnya sendiri dengan
mengataka bahwa, kalau sapi atau kuda punya tangan yang mampu menulis atau
membuat patung maka mereka akan menggambarkan dewa dewi mereka persis seperti
sapi dan kuda, yang ingin dikatakan xenophanes ini adalah bawha, apapun yang
dikatakan dewa dewi mereka sesungguhnya penggambaran terhadap diri mereka
sendiri mereka melakuakan segala hal yang diceritakan dalam metologi tersebut.
Jika ada
dewa yang menipu maka mereka pun akan menipu, jika dewa mereka berselingkuh
maka maka hal tersebut sering terjadi, jika dewa mereka berhubungan sesama
jenis maka itu lah yang terjadi. Dari latar belakang seperti inilah orang
yunani membangun filsafat mereka. Singkat kata bisa kita simpulkan orang yunani
berfilsafat karena mereka bingung memahami kebenaran, apa itu kebenaran, apa
itu keadilan, apa itu agama, apa itu tuhan, apa itu akhirat. Mereka tidak
pernah mendapatkan gambaran itu dari metologi dewa dewi mereka, oleh karena itu
mereka kebingungan, oleh karena itu mereka berfilsafat.
Jika kita
sebagai umat muslim meniru langakah mereka, kita mencoba-mencoba berfilsafat
dengan berangkat dari kebingungan mereka, jangan heran kita pun menjadi orang
yang bingung. Padahal sesungguhnya dengan menjadi seorang muslim semestinya
kita memahami kehidupan kita dengan baik, kita mampu menjaga diri kita dari
ketidak pastian dari kebingungan, dan kegelapan. Islam membawa kita dari
kegelapan menuju cahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar