Fenomena
Ahok sebagai pemimipin non islam yang memiliki integritas tinggi, memiliki jiwa
yang tegas didunia Pemerintahan, apapun jenis kebijakannya beliau berani
mengambil keputusan yang tegas tanpa pandang bulu. Ciri khas dari beliau selalu
tegas meskipun bertentangan dengan masyarakat.
Berdasarkan
Pengetahuan Ilmiah beliau sangat cocok dalam mengawal Pemerintahan Indonesia yang
selama ini terjadi simpang-siur antara Anggaran-anggaran Pemerintahan. Dulunya sering terjadi korupsi namun di era
sekarang mungkin sangat kecil sekali ruang untuk melakukan tindakan korupsi.
Secara
logika untuk Pemerintahan sekarang Ahok sangat tepat untuk mengawal Anggaran-Anggaran
yang dimiliki Pemerintah, Ahok itu tidak cocok jadi pemimpin tapi Ahok itu
lebih condong dan cocok dengan KPK karena beliau sangat teliti dan tegas
mengenai Anggaran-Anggaran yang akan dikucurkan.
Melalui
etika dan estetika yang diperankan oleh Ahok kepada khalayak mungkin sangat
bertentangan karena etika bicara, etika marah, etika apapun itu harus
dipertimbangkan didalam dunia politik apalagi menjadi seorang Pemimpin.
Filsafat
pun ikut mengkajinya dari track recode perjalanan Ahok, beliau saya anggap adalah
seorang fhilosopis yang kritis, cerdas, tegas, dan extrim yang melahirkan
sistem dalam tubuh demokrasi indonesia yakni sistem bersih yakni bersih dari
koruptor, bersih dari waduk, bersih dari perumahan kumuh dan lain-lain.
Kalau
dipandang dimata politik Ahok adalah pengambil keputusan yang berani, yakni
berani mengambil resiko berani menghadapi apapun. Tapi keputusannya begitu bertentangan
dengan hukum, hukum yang ada di Indonesia ini tidak berani menghukum Ahok,
karena begitu banyak pandangan dengan Ahok.
tapi
seni pun ikut mengomentarinya, itulah seni Ahok, seni simata sipit yang berdiri
di diatas Binekatunggal Ika, atas nama Bhineka Tunggal Ika, Ahok berlindung
diri. Dari seluruh pengkajian mulai dari pengetahuan ilmiah, Logika, Etika dan
Estetika, Filsafat, Politik , Hukum dan Seni, saya rasa tidak sanggup
menghakimi Ahok. Dan semuanya kita kembalikan ke
Agama. agamalah yang mutlak, yang mampu menghakimi Ahok karena, terjadi
penistaan Agama, mungkin Hukum agamalah dan di dampingi oleh hukum pemerintahan
yang mampu memperoses Ahok.
Semoga
bermanfaat oleh Fiki Yardi Lestaluhu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar