Rabu, 01 Februari 2017

Logika Bahagia






Menurut hemat saya, bahagia itu merupakan sebuah perasaan positif, yang menggairahkan dan  merasa puas apa yang dimiliki, bahagia itu ada pada cara kita dalam menggunakan perasaan, pikiran dan jiwa kita. Bagaimana logika bahagia? Sebagai gambaran Apakah bahagia itu banyak uang, apakah bahagia itu  banyak gelar, apakah bahagia itu banyak harta, apakah bahagia itu  punya pacar atau calon istri idaman. 

Sebenarnya bahagia itu tidak bisa diukur dengan uang saja, orang yang memiliki banyak uang belum tentu bahagia karena uang hanyalah kebahagian semu, yang tidak pernah kekal, orang yang punya banyak gelar dari S1, S2, S3, Doktor sampai dengan Gelar Fropesor  belum tentu bahagia karena tidak tahu apa tanggung jawab pribadinya dan masih bingung bagaimana mengaplikasikan gelarnya tersebut. 

Orang yang punya harta melimpah belum tentu bahagia, karena  mereka tidak bersyukur apa yang ia miliki seakan-akan merasa kurang akan harta yang ia miliki, begitu juga dengan orang yang mempunyai pacar  atau calon istri idaman, tidak merasa bahagia karena tidak ada kenyamanan, percuma punya pacar atau calon istri idaman tapi ada orang ketiga yang membuat hubungannya tidak sesuai yang diinginkan jadi percuma ada calon istri idaman. 

Pada dasarnya kebahagiaan merupakan masalah perasaan yang tidak bisa kita tentukan melalui satu dimensi atau hal yang abstrak seperti uang saja. Uang hanya menjadi konskuensi logis dari tercapainya suatu kebahagiaan, tetapi bukan penentu kebahagian. Kebahagiaan sejati itu tidak bisa diukur dengan banyaknya uang, harta, gelar dan memiliki calon istri idaman. Kebahagiaan yang sesunggunhnya atau kebahagiaan yang sejati atau hakiki itu terletak pada ketenangan hati dan ketenangan jiwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar