Menurut hemat saya, bahagia itu
merupakan sebuah perasaan positif, yang menggairahkan dan merasa puas apa yang dimiliki, bahagia itu ada
pada cara kita dalam menggunakan perasaan, pikiran dan jiwa kita. Bagaimana logika
bahagia? Sebagai gambaran Apakah bahagia itu banyak uang, apakah bahagia itu banyak gelar, apakah bahagia itu banyak harta,
apakah bahagia itu punya pacar atau
calon istri idaman.
Sebenarnya bahagia itu tidak
bisa diukur dengan uang saja, orang yang memiliki banyak uang belum tentu bahagia
karena uang hanyalah kebahagian semu, yang tidak pernah kekal, orang yang punya
banyak gelar dari S1, S2, S3, Doktor sampai dengan Gelar Fropesor belum tentu bahagia karena tidak tahu apa tanggung
jawab pribadinya dan masih bingung bagaimana mengaplikasikan gelarnya tersebut.
Orang yang punya harta melimpah
belum tentu bahagia, karena mereka tidak
bersyukur apa yang ia miliki seakan-akan merasa kurang akan harta yang ia
miliki, begitu juga dengan orang yang mempunyai pacar atau calon istri idaman, tidak merasa bahagia
karena tidak ada kenyamanan, percuma punya pacar atau calon istri idaman tapi
ada orang ketiga yang membuat hubungannya tidak sesuai yang diinginkan jadi
percuma ada calon istri idaman.
Pada dasarnya kebahagiaan merupakan
masalah perasaan yang tidak bisa kita tentukan melalui satu dimensi atau hal
yang abstrak seperti uang saja. Uang hanya menjadi konskuensi logis dari
tercapainya suatu kebahagiaan, tetapi bukan penentu kebahagian. Kebahagiaan sejati
itu tidak bisa diukur dengan banyaknya uang, harta, gelar dan memiliki calon
istri idaman. Kebahagiaan yang sesunggunhnya atau kebahagiaan yang sejati atau
hakiki itu terletak pada ketenangan hati dan ketenangan jiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar