Sabtu, 29 Oktober 2016

Selembar kertas belum cukup untuk membangun masa depan



Selembar kertas ini kalau dikaji secara logis, mungkin tidak berarti apa-apa, karena hanya selembar kertas apa artinya selembar kertas, kertas ya kertas apa lebihnya. Tapi kalau dikaji secara ilmiah inilah bentuk penghargaan, bahwa sudah mencapai tahap keberhasilan dalam bidang akademik.
 Sebuah kertas yang bermakna, sulit untuk mendapatkan selembar kertas ini, perlu waktu, tenaga, finansial, dukungan dan banyak lagi hal-hal yang berkaitan dengan selembar kertas ini. Selama beberapa tahun teman dekat kita adalah buku, jurnal, dosen, dan organisasi dalam maupun luar akademik. Dan sekarang teman dekat kita siapa, apakah dari sederet ilmu yang ada di bangku kuliah masih tercipta untuk kita atau untuk khalayak.
Ketika dalam proses mendapatkan selembar kertas tersebut, sebenarnya itulah saat-saat yang paling berharga, karena proseslah yang membentuk dasar dan karakter kita mau bagaimana hidup kita selanjutnya. Mungkin selembar kertas yang bermakna ini, belum cukup untuk membangun masa depan, karena masih banyaknya  kekurangan dari pengalaman selembar kertas ini. terutama masih kurangnya ilmu-ilmu yang belum pernah dikaji, belum luasnya relasi untuk membangun jati diri, dan masih banyak lagi kekurangan-kekurangan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar